Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 13 Februari 2016

Nasi Kabsah dan Waroeng Abah Pontianak

Share

Ya nasi kabsah daging kambing khas timur tengah sajian special Waroeng Abah Pontianak.

Penasaran dengan tampilan dan rasa nasi kabsah arab ini, saya pun mencobanya. Nasi dengan butiran panjang dan ramping ini dimasak dari beras masthi atau beras arab dan terasa lembut di mulut.

Di Waroeng Abah ini, terdapat dua pilihan menikmati nasi kabsah, yaitu dengan daging kambing atau daging ayam kampung. Kali ini saya memilih daging kambing. Daging kambing yang dipilih adalah daging iga, tidak berlemak tapi empuk. Dilengkapi dengan acar, sambal dan kerupuk. Harganya 45 ribu per porsi.

Rasa nasi kabsah ini mengingatkan saya dengan rasa semur. Aromanya pun mirip dengan aroma semur. Setelah saya browsing resep nasi kabsah ini, ternyata ada kemiripan bumbu dengan semur.

Selain nasi kabsah, Waroeng Abah yang terletak di Jl. H.O.S Tjokroaminoto depan gedung Kompas dan apotek Merdeka Timur ini juga menyediakan nasi kebuli, nasi goreng, sate, dan roti canai dengan irisan daging kambing dan menu makanan dan minuman lainnya. Bagi pecinta daging kambing dan masakan arab, tempat ini dapat dijadikan salah satu tempat favorit.



Waroeng Abah ini mudah dikenali. Warna bangunan yang didominasi warna hijau dan posisinya di pinggir jalan gampang menarik perhatian pengendara yang lalu lalang.

Tempat makan yang dikelola oleh keluarga keturunan arab ini menggunakan bangunan rumah dengan desain sederhana. Terdapat dua area makan, luar dan dalam. Saya memilih area luar yang lebih terbuka. Dinding-dinding ruangan dihiasi dengan foto-foto kota Pontianak tempo dulu. Jadi, bagi kita yang belum sempat menyaksikan kota Pontianak zaman dulu, masih sempat menyaksikannya lewat bingkaian foto-foto.

area luar

area dalam
Apabila kita datang dengan sepeda motor, mungkin kita tidak begitu direpotkan dengan parkiran motor kita. Namun bila sedang ramai pengunjung, bagi kita yang memakai mobil mungkin harus terpaksa parkir di pinggir jalan. Maklum, lahan parkir yang tersedia tidia begitu luas, hanya selebar parit dan bangunan.

Sekian cerita wisata kuliner kita di Waroeng Abah Pontianak.






0 komentar:

Posting Komentar